Rabu, 31 Maret 2010

B

Keringat dingin keluar dari tanganku saat aku tiba tepat di depan gerbang PMI (Palang Merah Indonesia). Entah mengapa hatiku ikut deg-degkan juga. Padahal sebelumnya normal-normal aja. Aku ada di PMI untuk mengetahui golongan darahku. Masa aku nggak tahu golongan darahku sendiri sich. Nanti kalo ditanya orang, “Mbak golongan darahnya apa?”. Masa aku jawab, “Nggak tau”. Nah lho, kan malu!!!!. Hehehehe…
Setelah itu, untuk dapat mengetahui golongan darahku. Aku harus mengisi biodata dulu yang terdiri dari nama, tanggal lahir, alamat, berat badan, tinggi badan, dan tanggal periksa. Ini digunakan untuk bukti bahwa aku sudah melakukan tes golongan darah. Ternyata yang periksa darah bukan hanya aku saja tetapi ada empat orang temanku yang lain. Jadi, nggak sendirian deh.
Selesai menulis biodata, seorang petugas segera memeriksa golongan darah kami. Salah satu temanku ada yang sudah diperiksa. “Nggak sakit kog!!!” kata Ririn, salah satu temanku. Kelihatannya sih emang nggak sakit cuma ditusuk jarum sedikit aja. Kami diperiksa satu per satu. Tak lama kemudian giliranku. Waduh gugup banget, kalo bahasa Jawanya “dredek” trus kalo bahasa Inggrisnya “nervous”. Yang ditusuk pakai jarum kan jari tengah tangan kiri, tapi saking gugupnya jari manisku tiba-tiba aja bergetar. Dan disambut tawa oleh teman-temanku. Setelah jarum ditusukkan di tanganku, rasanya udah lega. Plong……
Dan sekarang aku tahu kalo golongan darahku B. Sama dengan ibu dan kakakku yang golongan darahnya juga B. Sedangkan ayahku golongan darahnya O. Seneng juga sih bisa tahu golongan darahnya. Siapa tahu aja ada yang membutuhkan golongan darahku. hehehe…..Buat teman-teman yang belum tahu golongan darahnya cepat periksa ya………….. Nggak sakit kog, rasanya cuma kayak digigit semut. hehehe….

Sabtu, 06 Maret 2010

TUKANG PINDAH-PINDAH

Entah mengapa gelar “miss pindah-pindah” disematkan sama ibu, ayah, dan kakakku kepadaku. Aku aja pertamanya bingung kenapa aku dapat julukan seperti itu. Padahal aku bersikap wajar-wajar aja nggak ada yang aneh, tapi kog ada gelar itu buatku. Kalo menurut kalian apa sich pengertian “miss pindah-pindah” ?. Orang yang suka pindah-pindah rumah, orang yang suka pindah-pindah pendirian atau apa?. Ternyata pengertian “miss pindah-pindah” adalah orang yang suka mindahin barang-barang.
Ooooooo……….Dari sini aku mengerti mengapa aku mendapat gelar seperti itu. Memang sich aku nggak suka kalo ada barang yang tergeletak bukan ditempatnya. Rasanya risih aja ngeliatnya. Jadi pengen mindahin barang itu ke tempat asalnya. Tapi tak jarang pula aku lupa naruh barang yang aku pindahin. Alhasil, aku dapat omelan dari orang satu rumah. Ampun deh kalo udah begitu. Hehehehehe...............
Ada kejadian lucu saat aku mindahin barang. Waktu itu aku naruh kunci sepeda motor di meja ruang tamu. Karena ada tamu makanya aku pindah ke meja ruang tengah. Saat aku mau pergi ke rumah temenku, aku bingung nyari kunciku. Aku bertanya sama orang satu rumah tapi nggak ada yang tahu. ”Lha kamu taruh mana? Kog tanya ibu” jawab ibuku santai. Aku terdiam membisu dan terus mencari kunci sepedaku. Sampai-sampai frustasi soalnya nggak ketemu-ketemu sich. Setelah lima belas menit berlalu, kakakku memberi tahu aku kalo kunci sepedanya ada di meja ruang tengah. Langsung deh aku meluncur ke ruang tengah dan mengambil kunci sepeda. ”Bukannya kamu sendiri tadi yang naruh kuncinya di situ kog malah kamu yang repot nyari kuncinya” ujar ayahku. ”Makanya diinget-inget kalo naruh barang tuh dimana” semprot kakakku. Aku hanya menjawab dengan senyuman dan segera berlalu.
Moga-moga aja temen-temen kalo naruh barang nggak disembarang tempat dan harus diinget-inget dimana meletakkan barangnya. Biar nggak mati gaya kayak aku. Hehehehe........