Minggu, 18 Desember 2011

Ciptakan Kebahagiaan "Bagian Satu"

Bela mempercepat langkah kakinya. Hujan yang berlahan turun semakin bertambah deras. Hangatnya sinar mentari seketika tertutupi kabut putih.

“ Aduh, pake hujan segala sih...!!! ” gerutu Bela.

Matanya sibuk mencari tempat untuk berteduh. Semua orang yang berada di sekitarnya juga melakukan hal yang sama guna menyelamatkan diri dari guyuran hujan. Tepat di depan sebuah emperan toko Bela menghentikan langkahnya. Seragam putih abu-abu yang dikenakannya basah kuyup.

“ Mana nggak bawa baju ganti lagi. Sial deh gue hari ini...!!! ” celoteh Bela.

Ia mengeluarkan benda kesayangannya dan mencari beberapa nama yang ada di phonebooknya. Sudah beberapa kali dia mencoba menghubungi, tapi tak ada satupun yang tersambung.

“ Arrggghhh....Pada kemana semua sih...!!! Nggak tau apa gue kedinginan di sini...!!! ” teriak Bela dan menarik perhatian beberapa orang yang berada di sekitarnya. Tapi, Bela terkesan cuek menanggapi hal itu. Tiba-tiba saja di depannya berdiri seorang gadis kecil dan membawa sebuah payung.

“ Mbak payung.? ” tawar gadis itu.

Tanpa pikir panjang, Bela segera mengiyakan tawaran itu. Bela berlindung di bawah payung, sedangkan gadis kecil itu berjalan disampingnya. Ia membiarkan tetes hujan yang turun membasahi dirinya. Bela segera memberhentikan taxi yang lewat dan mengembalikan payung yang dibawanya.

“ Ini buat kamu ” kata Bela sambil menyerahkan selembar uang sepuluh ribu.

“ Nggak ada kembaliannya mbak ”
jawab gadis kecil itu polos.

“ Ambil aja buat kamu ”
sambung Bela segera.

“ Ya sudah mbak, besok-besok aja kalo kita ketemu lagi ”
serunya dan berlari pergi meninggalkan Bela.

Bela terkesan dengan gadis pembawa payung itu. Gadis kecil seperti dia harus merasakan pahitnya dunia ini sebelum merasakan manis. Atau bahkan selamanya ia hanya bisa merasakan hidup yang seperti itu. Melawan terik matahari, membiarkan dingin merasuk ke dalam tubuh mungilnya, atau bahkan melupakan kebahagiaan yang seharusnya ia dapatkan. Betapa miris nasibnya.

“ Kemana mbak.? ” tanya supir taxi dan membuyarkan lamunan Bela.

“ Eh, Dr.Sutomo pak... ”
jawabnya.

♥º°˚˚♥ ♥º°˚˚♥ ♥º°˚˚♥

Tidak ada komentar: