Sabtu, 01 Februari 2014

Bismilah Semangat, Lancar, Sukses


Jadwal Kuliah Semester 6

Pasti Bisa! Pasti Lancar! Pasti Sukses! Hajaaaaaarrrrr \m/



Opening!


Hai blogi, lama gak ngisi kamu sama tulisan-tulisan geje setengah curhat. 
Daripada mubazir udah bikin cerpen tapi ditolak mending aku shared di sini. 
Siapa tahu ada yang baca trus ngerasa? 
Eh, enggak kog. 
Tidak semua yang saya tulis adalah cerminan hati saya. 
Selamat membaca sambil ndengerin suara saya yang pas-pasan. 

See you in next story :)



Tak Semulus FTV

      Hari ini gue kuliah 8 sks. Puyeng banget kepala gue. Sebelum balik ke kos, gue milih buat nongkrong bentar di danau buatan deket kampus. Baru nikmatin suasana nyantai, dua cecunguk dateng ngerusak semuanya. Siapa lagi kalo bukan sohib gue waktu SMA sampek sekarang. Namanya Mothy sama Tian. Dua sejoli yang selalu gue jodoh-jodohin tapi sayangnya Mothy masing jual mahal sama Tian. Kata dia jadi cewek harus punya gengsi, harus pasang kriteria yang tinggi biar gak salah jalan, jadi dia mau ngetes dulu seberapa pantas Tian buat dia. Gue cuman bisa bilang iya dan iya. Hahaha 

“Ntar kita cabut yuk ?” ajak Tian.
“Kemana ? Arab atau Hongkong” jawab gue asal.
“Monyet lo, mana ada duit gue ngajak kalian ke sana” kata Tian sambil memoyongkan bibirnya.
“Iyaa, lo kan gak modal” timpal Mothy sambil menyenggol bahu Tian.
“Ih, ayang Mothy perhatian banget deh. Meskipun gak ada modal tapi ayang Mothy tetep suka kan ?” goda Tian.
“Ih, jijay bajaj taauuuuu” jawab Mothy.
“Kalian berdua itu cocok banget sebenarnya. Yang satu gak modal dan satunya lagi jual mahal. Cocok-cocok !” sambung gue dan tertawa melihat ekspresi muka mereka berdua.

Setelah kalimat terakhir dari gue, gue udah gak ndengerin apa yang mereka berdua omongin lagi. Gue berpikir dengan segala tingkat imajinasi gue. Gak kerasa kita udah lima tahun sama-sama. Ngelewatin hari demi hari yang gak terduga dengan penuh kejutan luar biasa dari Tuhan. Bagi gue, setiap hari adalah tantangan baru. Kita gak tau apa yang akan terjadi dan apa yang akan kita lakuin untuk mengahadapi hal yang terjadi itu. Persahabatan antara kita bertiga gak berjalan mulus seperti FTV-FTV. Ada kerikil-kerikil kecil yang menghiasi setiap langkah kita. Gue pernah berantem selama seminggu penuh sama Mothy karna gue udah nyemplungin hp dia ke kolam renang. Tapi buat membela diri, gue bilang aja gue gak sengaja tapi dia gak mau ngerti. Berantem deh kita berdua. Untung aja ada Tian, dia memberikan pengertian sama Mothy dan si Mothy luluh juga. 

Meskipun Tian itu agak kesle, tapi dia kece untuk dijadikan seorang sahabat. Dia akan menjadi sosok dewasa melebihi umurnya pada saat-saat yang tepat. Setelah itu, dia kembali lagi menjadi manusia kesle. Hahaha. Kelebihan dan kekurangan kita bertigalah yang menjadi pondasi kuat persahabatan diantara kita. Dengan mereka gue ngerasa hidup gue lengkap. Berwarna. Dan gak monoton. Dengan mereka gue ngerasa kalo hidup ini memang seharusnya dibagi. Dan dengan mereka gue ngerasain arti keluarga.


By: @diantika_
What true friend for?
For make our life colorfull :')

 

Romansa Cinta di Kayangan Api

        Pagi ini aku kembali...ke tempat pertama kali aku merasakan indahnya jatuh cinta, nikmatnya dicintai, bahagianya mencintai, berdebar yang luar biasa, dan sejuta cerita yang tak akan sanggup untuk dilupakan dalam sekejap. Itu semua berawal ketika kamu menyelinap masuk dalam dunia kecilku.

Kayangan Api, 30 Januari 2011

Dingin angin malam menggugah hatiku untuk tidak melewatkan malam ini begitu saja. Ditemani suara api yang terdengar membara membuat suasana menjadi hangat. Tiap akhir bulan sekolah kami selalu mengadakan acara camp seperti ini. Sekarang kami sedang berada di tempat parawisata andalan kota kami. Kayangan api. Terletak pada posisi yang sangat strategis yaitu dikelilingi oleh hutan-hutan yang dilindungi dan bebas dari pencemaran polusi.

Langit malam ini sempurna. Bintang saling bertukar cahaya. Sang rembulan juga terlihat sangat anggun di angkasa. Aku menutup mata dan merasakan hembusan angin malam. Tanpa aku sadari sepasang mata mengawasiku dari kejauhan. Perlahan aku mendengar langkah kaki seseorang mendekat. Dan beberapa saat kemudian ku rasakan sentuhan lembut di pundakku.

Dia adalah teman sekelasku. Kami tidak begitu dekat sebelumnya. Namun, beberapa minggu ini aku terus bersama dia karna beberapa hal. Mungkin karna kami ada di dalam satu organisasi sekolah yang sama. Intensitas pertemuan yang semakin sering juga menjadi alasanku untuk memperhatikan dia lebih dari porsinya. Namanya Reihan. Kalo menurutku dia tidak cakep tapi enak buat dipandang. Kalo kata teman-teman “nggak boseni”. Sikapnya yang ramah membuat setiap orang yang ada disampingnya merasa nyaman. Seperti aku yang betah lama-lama ada didekatnya.

“Gak kerasa ya bentar lagi udah mau lulus” kata Reihan membuyarkan lamunanku.
“Iya. Ketemu dunia baru, ketemu teman-teman baru, dan ketemu petualang baru” jawabku gugup.
“Kita sering banget ngobrol berdua kayak gini ya ? Kenapa aku seneng banget ya deket kamu ?” tanyanya dan membuatku kehilangan suara.

Beberapa menit kemudian semuanya terdiam. Membiarkan suara alam sekitar mengalun. Kami menatap satu titik yang sama. Api yang ada di depan mata kami. Begitu sangat membara. Seperti cinta yang mulai membara diantara kami.

Tanpa aku duga secepat ini dia mengatakannya. Aku tahu dia baru saja putus dengan pacarnya beberapa minggu yang lalu. Persis sebelum kami kenal begitu dekat. Padahal mereka sudah pacaran hampir tiga tahun. Entah ada masalah apa hingga mereka memutuskan untuk jalan masing-masing. Tapi aku tak memungkiri kalo aku juga merasakan hal yang sama. Selalu ada yang kurang ketika aku tak melihatnya setiap hari.

“Kasih aku satu alasan kenapa aku harus nerima kamu ?” tanyaku tegas. Aku tak mau hanya menjadi tempat pelarian semata.

“Tak ada alasan untuk tidak mencintaimu” terangnya singkat.

Deg...benar ! Kita tidak perlu punya banyak alasan untuk mencintai sesuatu. Semakin banyak alasan yang diberikan maka semakin dia tidak tulus untuk mencintai. Apakah secepat itu ? Pertanyaan itu masih selalu mengganggu. Tapi, aku juga merasakan hal yang sama seperti yang dia rasakan. Dan aku putuskan untuk merasakan menjadi manusia lengkap. Mencintai dan dicintai, memiliki dan dimiliki. Api abadi menjadi saksi bisu kisah cinta yang mulai terajut diantara kami.


By: @diantika_
Pengalaman adalah guru terbaik
Fiksi adalah cerminan hati yang termodifikasi

 

Bayangan Cinta

        Kita berdiri di tempat yang sama dengan perasaan berbeda. Terdiam menikmati senja yang terlihat sempurna. Suasananyapun   masih sama seperti lima tahun lalu. Selalu merasa damai dan nyaman berada di sini.

Perasaan itu aneh. Awalnya merasa bahagia, namun selanjutnya yang tercipta hanya duka berkelanjutan. Cinta, begitulah banyak orang menyebutnya. Lima huruf yang terangkai indah dalam satu kata dan mempunyai makna sangat dalam. Ini yang pertama, merasa memiliki orang yang belum tersentuh sekalipun. Bahkan untuk menatapnya-pun tak kuasa. Tapi, entah mengapa terus mencintai dengan tulus meskipun lara datang silih berganti.

Lima tahun lalu, mencoba menyimpan rasa ini diam-diam. Karna semua orang tahu, hatimu telah termiliki. Bagaimanapun, ucapan turut bahagia meluncur begitu saja dengan senyuman hampar dan tatapan kosong. Mengabaikan hati yang berteriak ingin berontak. Terus berjalan walalupun berat terasa.

Kini, semua tenggelam dengan kesibukan yang membabi buta. Tanpa pernah mau untuk masuk kembali dalam kenangan masa lalu. Mengungkitnya hanya akan menambah tusukan duri dalam hati. Perasaan yang tak pernah terungkap. Perasaan yang terbangun dalam bayang semu dirimu. Perasaan yang hanya dapat tersampaikan dalam bisikan nurani.

Ketika kita dipertemukan kembali, semua terlihat berbeda. Tatapan, cara bicara, dan perasaan ini juga tak sama. Perjalanan waktu yang membuat dewasa. Memang tak mudah untuk membuat semua terasa baik-baik saja. Namun, untuk terus berada di tempat yang sama itu menyakitkan. Berjuangan untuk hal yang mustahil hanya akan menyesakkan. Tanganmu sekarang menggenggam erat tangannya. Semoga akan ada seseorang yang Tuhan kirimkan untuk melakukan hal sama pada gadis ini. Semoga saja...

Cinta itu kayak hidup
Sulit buat ngejalaninnya
Kelihatannya aja yang mudah
Tapi, semakin lama akan semakin rumit

Cinta itu kayak hidup
Menawarkan keindahan semu
Tak semua orang bisa memahaminya
Hanya hati yang benar-benar tulus

Kalau kamu?
Kamu itu cinta pertama
Cinta dalam bayangan selamanya
Cinta yang hanya dapat digapai dalam mimpi di malam hari


By: @diantika_
Tak semua yang saya tulis adalah saya :')

 

Siapa Dia ?


Bukan pertama kali
Aku menangis untuk dia
Begitu berhargakah dia ?
Hingga kepiluan ini hanya teruntuknya

Waktu seakan melambat
Ketika dia menguasai setiap jengkal pikiranku
Begitu berhargakah dia ?
Hingga seluruh alamku hanya terisi olehnya

Bulan purnama yang sempurna
Tak mampu mengubah perasaanku
Begitu berhargakah dia ?
Hingga dia berhak mengoyak kebahagiaanku

Seiring waktu berlalu begitu saja
Tanpa secuilpun mengubah segalanya
Begitu berhargakah dia ?
Hingga semua pusaran tertuju padamu

Dia...
Siapa dia ?
Begitu berhargakah dia ?
Hingga kesakitanku tiada dua untuknya


By: @diantika_
Masa produktif adalah ketika jatuh cinta atau galau