Jumat, 14 November 2008

My PlanniNG


Dunia ini terus berputar tanpa henti setiap detik, sama halnya dengan kehidupanku. Roda kehidupanku terus berputar. Sekarang aku sudah berstatus sebagai siswa Sekolah Menengah Ke Atas ( SMA). Dimana aku harus memikirkan tentang masa depanku. Tentu saja masa depanku tergantung dari apa yang aku lakukan saat ini. Jika aku lakukan semua dengan baik maka aku akan dapatkan yang terbaik, tapi jika aku lakukan yang terburuk maka aku akan dapatkan yang terburuk juga. Aku mempunyai planning atau rencana untuk masa depanku, agar aku mempunyai tujuan hidup yang jelas. Aku pingin banget jadi seorang guru. Karena menurutku, guru mempunyai tugas yang sangat mulia. Guru sangat berpengaruh penting dalam menciptakan generasi muda yang unggul dalam segala bidang dan juga berprestasi.
Menjadi guru fisika adalah impianku. Namun, aku akan mengejar impianku itu dan menjadikannya nyata bukan hanya sekedar mimpi belaka. Walaupun aku masih kesulitan mengerjakan soal-soal fisika, tapi aku tidak akan menyerah dan terus mempelajari lagi fisika lebih dalam. Orang tuaku juga ingin aku menjadi seorang guru fisika. Dengan doa restu dari orang tua maka aku semakin termotivasi untuk meraih cita-citaku. Karena aku ingin menjadi seorang guru fisika maka nilai fisikaku harus bagus dan aku juga harus masuk IPA. Saingan aku pasti banyak banget, tapi aku akan berusaha keras untuk belajar dan belajar, dan tidak lupa untuk selalu berdoa kepada Allah S.W.T.
Namun, tidak semua rencana yang kita buat akan sejalan dengan apa yang kita inginkan. Untuk berjaga-jaga jika rencana pertamaku gagal, aku juga mempunyai rencana yang kedua. Rencanaku yang kedua adalah aku pingin jadi seorang perawat. Dimana seorang perawat juga mempunyai tugas yang mulia untuk menolong orang-orang yang sedang terbaring sakit. Seorang perawat senantiasa merawat semua pasiennya dengan sabar dan teliti. Untuk mejadi seorang memang tidak gampang. Butuh biaya yang lumayan banyak untuk mencapai cita-citaku yang kedua ini. Oleh sebab itu aku selalu berdoa agar aku bisa mendapatkan yang terbaik untuk aku agar aku bisa membuat kedua orang tuaku bangga kepadaku.

Rabu, 12 November 2008

Precious Experience


Rabu tanggal 29 Oktober tahun 2008, bertambahlah warna dalam hidupku. Siang itu sepulang sekolah kepalaku serasa berbintang-bintang alias pusing. Sesampainya di rumah ibuku dan bapakku sudah datang dan aku melihat mereka sedang beristirahat, maka aku putuskan untuk tidak mengganggu mereka. Kulempar tasku ke meja belajar tanpa basa-basi aku langsung tidur di kamar tidurku tanpa ganti baju dan makan terlebih dahulu. Setelah beberapa menit kemudian ibuku memanggilku, beliau mengingatkanku untuk sholat dhuhur. Kemudian aku beranjak dari tempat tidur dan mengambil air wudhu dan sholat. Setelah sholat aku melanjutkan tidurku yang tertunda tadi. Ibuku bertanya, “Sudah makan apa belum?”. Dan aku menjawab, “Belum. Nanti saja”. “Kalo sudah pulang tuh langsung makan!” tegur ibuku. Namun, aku tidak menggubris teguran ibuku karena kepalaku sudah banyak bintangnya.
Jam 3 sore kemudian bapakku bertanya kepada ibuku, “Lha Gita sudah pulang apa belum?”. “Sudah. Tapi tidak mau makan” jawab ibuku. “Ya sudah biarkan mungkin dia capek” kata ayahku membelaku. Aku masih mendengar percakapan mereka karena aku tidak bisa tidur. Jarum jam sudah menunjukkan pukul setengah empat sore, ayahku menghampiriku. “Nduk, cepetan ndang makan?” ucap ayahku sambil memegang kening kepalaku. “Inggih” jawabku pelan. Aku ganti baju kemudian makan, tapi makananku terasa pahit semua. “Bapak kepalaku pusing” kataku kepada bapakku. “Makanya makan yang banyak” tutur beliau. Setelah makan aku membersihkan rumah karena itu merupakan tugasku, dan setelah itu aku mandi. Selesai mandi aku langsung tidur lagi. Ibu dan bapakku bingung dengan tingkah lakuku. Beliau masuk ke kamarku dan memegang keningku. “Badannya panas sekali” kata bapakku. “Nduk, kamu kenapa?” tanya ibuku. “Kepalaku pusing” jawabku dengan suara yang sangat pelan. “Ya udah. Pak, ayo kita periksakan ke dokter” usul ibuku. “Iya” jawab bapakku. Kemudian aku dan keluargaku menuju ke dokter Sugianto, beliau adalah langgananku sejak kecil. Setelah sampai di sana aku menunggu sekitar 15 menit, ternyata beliau tidak ada. Akhirnya kami memutuskan untuk pulang dan beralih ke dokter dekat rumahku. Kami sampai juga di rumah dokter itu. Setelah diperiksa aku diberi beberapa obat. Sesampainya di rumah aku langsung makan dan minum obat. Aku merasa agak mendingan, aku berencana besok akan masuk sekolah karena besok masih UTS. Namun, setelah masuk ke kamar kepalaku mendadak pusing lagi maka aku putuskan untuk segera tidur. Dalam tidurku aku tidak bisa tidur. Bapakku mengompres kepalaku agar panasnya turun. Beliau mengompres mulai jam 21.00 wib, 23.00, dan selanjutnya aku tidak tau karena aku sudah terlelap.
Keesokan harinya keadaanku makin parah. Kedua orang tuaku membawa aku ke dokter langgananku dan akupun terpaksa tidak masuk sekolah. Setelah sampai di tempat praktek dokter, lagi-lagi dokternya tidak ada dan kedua orang tuaku mengajak aku untuk beristirahat di rumah. Malam harinya rasanya aku sudah tidak kuat lagi untuk berbuat sesuatu. Aku tidak bisa tidur, kepalaku yang pusing dan badanku terasa tidak enak. Panas badanku semakin naik dan membuat kedua orang tuaku bingung. Semalaman kedua orang tuaku menemaniku. Bapak terus mengompres kepalaku berharap panas di badanku segera turun. Ibuku juga semakin bingun karena di seluruh tubuhku keluar bintik-bintik merah. Beliau khawatir kalau aku terserang demam berdarah. Di sini, aku menahan air mata, air mata yang sudah di pelupuk mata. Betapa besar perhatian mereka yang diberikan kepadaku, mereka senantiasa menemaniku. Aku merasa bersalah kepada mereka, aku sering mengabaikan perintah beliau dan nasehat beliau. Namun, sekarang aku mengerti begitu besar kasih sayang yang mereka berikan kepadaku tanpa mereka mengharap imbalan apapun dariku.
Pagi harinya aku dibawa ke dokter Obet. Setelah menunggu giliran beberapa menit, aku diperiksa. Beliau mengatakan bahwa aku harus opname di rumah sakit karena aku terkena infeksi virus. Akhirnya, aku dibawa ke rumah sakit. Setiba di rumah sakit umum, aku segera di bawa ke ruang UGD untuk dipasang infuse. Aku jadi teringat masa laluku, dulu waktu aku kelas tiga SD aku pernah ditabrak sama sepeda motor dan ibuku membawaku ke rumah sakit. Setelah sampai di rumah sakit aku tidak mau di infuse karena menurutku di infuse itu sakit. Aku tertawa sendiri mengingat hal itu. Setelah infuse dipasang di tangan kiriku aku segera dibawa ke ruang Melati nomor lima yang telah dipesan oleh kedua orang tuaku. Aku merasa aneh tidur di atas kasur yang selama ini tidak mau aku tiduri. Aku masuk rumah sakit sekitar pukul 08.30 wib. Beberapa menit kemudian seorang suster memeriksa tensiku dan mengambil darahku untuk di tes di laboratorium. Aku menahan rasa sakit dan tidak berani untuk melihat jarum suntik itu. Tepat pukul 11.30 dengan dokter yang sama yakni dokter Obet aku diperiksa lagi. Beliau mengatakan kalau aku harus dikompres. Karena kami mengira tidak sampai opname, maka kami tidak membawa perlengkapan yang cukup. Ibuku membelikan dua lembar handuk kecil untuk mengompres aku. Karena hari ini hari jum’at maka bapakku memutuskan untuk sholat jum’at di rumah serta mengambil baju dan perlengkapan yang lain bersama ibuku. Sedangkan yang menunggui aku adalah tanteku yang kebetulan bekerja di rumah sakit.
Sore harinya aku pindah kamar di ruang Melati nomor 8. Malam harinya aku bisa tidur lumayan nyenyak. Kedua orang tuaku tidur di bawah yang beralaskan karpet. Selama empat hari aku harus dirawat di rumah sakit. Beberapa tetangga dan teman-temanku menjengukku. Aku merasa betapa besar kesalah yang kuperbuat selama ini kepada kedua orang tuaku. Makan aku suapi, mandi di mandikan, dan sampai mau ke toilet di anter bahkan ditunggui. Dari sini banyak sekali hikmah yang aku dapatkan. Aku hanya ingin memberikan yang terbaik untuk kedua orang tuaku, karena beliau telah membanting tulang setiap hari untuk membiayai sekolahku dan kakakku, serta mereka tidak meminta imbalan apapun. Mereka hanya ingin melihat kedua putrinya berhasil dalam menjalani hidup ini. Aku berjanji untuk selalu berusaha mendapatkan yang terbaik buat diriku agar bisa membuat kedua orang tuaku bahagia dan bangga padaku. Semoga yang sudah membaca tulisan ini bisa juga mengambil hikmah dari pengalamanku dan aku hanya berpesan “Jangan kecewakan kedua orang tuamu, berikanlah yang terbaik untuk mereka karena mereka senantiasa memberikan yang terbaik untuk kamu”.

SahabaT


Setiap orang di dunia ini aku yakin pasti mempunyai sahabat. Definisi sahabat sendiri menurutku adalah orang yang mengerti kita dan selalu ada disamping kita baik senang maupun sedih, selain itu sahabat senantiasa menuntun kita ke jalan yang benar bukan menjerumuskan kita ke jalan yang salah. Jika kita ada masalah, kita selalu lari kepada sahabat untuk curhat, dan mereka pasti memberikan solusi yang terbaik untuk kita dan membantu kita untuk menyelesaikan masalah tersebut. Sahabat juga orang yang kita percaya untuk menjaga rahasia kita.
Dimana kita mencari sahabat? Kita tidak perlu mencari sahabat kemana-mana karena sahabat tidak tentu orang lain, keluarga kita sendiri bisa menjadi sahabat kita, misalnya saja ibu, kakak, saudara sepupu, atau tante bahkan paman kita. Namun, orang lainpun juga bisa jadi sahabat kita misalnya teman sekolah, teman bermain, atau teman ngobrol, asal kita merasa cocok dengannya dan dia juga care sama kita. Bukan hanya sahabat yang harus mengerti kita, tapi kita juga harus mengerti sahabat kita. Jangan kita memanfaatkan sahabat, contohnya kita hanya datang kepada sahabat jika kita mendapatkan masalah, tapi kalo tidak, kita tidak pernah mau tau apa yang sedang terjadi padanya.
Sahabat bisa juga jadi musuh terbesar kita. Sahabat yang selama ini kita percaya ternyata mengkhianati kita. Semua rahasia yang kita ceritakan pada sahabat kita bisa disebar – sebarkan karena dia iri, sakit hati atas perlakuan kita atau mengetahui bahwa orang yang dia sayangi, sama dengan orang yang kita sayangi. Dia rela menghalalkan segala cara untuk mendapatkan pujaan hatinya meskipun mengkhianati sahabatnya sendiri. Selain itu sahabat bisa merebut orang yang kita cintai alias pacar kita, padahal dia tahu kalo kita sangat menyayanginya dan tidak ingin kehilangannya. Kita percayakan orang yang kita cintai kepadanya saat kita tidak berada di sampingnya. Namun, cinta bisa bersemi diantara mereka tanpa mereka sadari. Jadi, tidak salah jika mereka saling mencintai, tapi seharusnya sahabat kita bisa mengontrol hatinya karena dia masih berstatus sebagai pacar kita. Tetapi tidak semua salah sahabat kita, pacar kita juga salah dalam hal ini karena dia juga telah mengkhianati kita.
Namanya juga manusia, pasti mempunyai sisi positif dan sisi negative. Asal kita bisa menjaga hubungan kita dengan baik sama sahabat kita pasti hal-hal yang tidak kita inginkan sangat kecil untuk terjadi. Jaga baik-baik sahabat yang ada di samping kita karena dia telah banyak membantu kita dalam menghadapi segala hal.

D'Masiv


Sejuta pertanyaan yang membuat para siswa SMADA harap-harap cemas tentang adanya gossip yang mengkabarkan bahwa akan ada D’MASIV di SMADA, akhirnya pertanyaan yang sudah mengganggu kosentrasi belajar para siswa selama ini terjawab sudah. Tepatnya tanggal 14 Oktober 2008 pukul 13.00 wib di Lapangan SMADA kedatangan band yang lagi naik daun. Sebelum bintang tamunya datang, ada beberapa acara yang diadakan yaitu games-games seru dengan host yang super lincah dan ceplas-ceplos. Setelah menunggu lumayan lama, datanglah band yang sangat di tunggu-tunggu. Jeritan para siswa yang sangat histeris setelah 5 orang personil dari band yang terkenal dengan hits lagunya “Cinta Ini Membunuhku” keluar dari mobil dan menuju ke panggung.
Saking begitu ngefansnya sama D’MASIV, para siswa rela berdesak-desakkan dan banjir keringat karena terik matahari. Personal grub band ini terdiri dari Ryan ( vocal ), Kiki ( gitar ), Rama ( gitar ), Ray ( bas ), dan Why ( drum ). Penampilan yang sangat memukau dari Ryan dkk ini membuat para siswa sampai berjingkrak-jingkrak. Band yang meledak lewat albumnya yang bertitle PERUBAHAN ini membawakan 4 lagu yang keren abiz, diantaranya adalah Di Antara Kalian, Merindukanmu, Diam Tanpa Kata, ditutup dengan single Cinta Ini Membunuhku. Hampir semua lagu yang dinyanyikan, para siswapun hafal dan ikut menyanyi.
Satu jam telah berlalu dan acaranya pun harus segera di akhiri, tapi rasanya baru lima menit mereka tampil menghibur kami di sini. Selain para siswa SMADA yang melihat D’MASIV ada juga orang dan siswa dari sekolah lain, namun mereka hanya melihat di luar sekolah.

LebARan


Takbir telah berkumandang berarti hari yang dinantipun sudah datang. Dan kita telah sampai pada hari yang Fitri dimana kita sebagai umat Muslim seperti terlahir kembali ke dunia ini. Di hari Raya Idul Fitri tahun ini tepatnya tahun 1429 Hijriah atau tahun 2008 hati saya merasa senang dan lebih tenang. Setelah sholat Ied di masjid di depan rumah saya, saya sekeluarga langsung bermaaf-maafan. Dimulai dari bapak, lalu ibu, kakak perempuan saya, dan tante serta sepupu saya yang tinggal di dekat rumah saya. Setelah itu baru ke rumah tetangga-tetangga terdekat. Jika semua tetangga sudah baru saya dan keluarga melanjtutkan perjalanan ke rumah paman dan tante saya. Dari acara silaturrahmi ke rumah saudara-saudara maupun tetangga hal yang saya sukai adalah jika ada yang berbaik hati untuk memberikan sebagian rezekinya buat saya, apalagi dalam bentuk uang dengan jumlah yang lumayan. Selain itu saya juga bisa mencicipi makanan gratis tanpa dipungut biaya.
Setelah ke rumah saudara-saudara saya melanjutkan perjalanan ke rumah nenek saya di Tulungagung. Perjalanan yang ditempuh kurang lebih tiga jam jika lewat Nganjuk. Tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Apa yang berbeda? Yang berbeda adalah baru tahun ini selama perjalanan saya tidak muntah-muntah atau mabuk. Dulu saya selalu mabuk karena menurut saya jalan yang dilewati di Temayang itu terlalu berkelok-kelok, tapi kemarin rasanya jalannya seperti sirkuit balapan . . . habis belok ke kanan trus ke kiri, naik, turun dan seterusnya. Pokoknya asyik banget, apalagi saya bisa melihat pemandangan dari atas gunung yang indah sekali. Setelah lelah selama perjalanan saya dan keluarga mampir ke sebuah warung di Nganjuk yang warungnya tuh rame pengunjung, tahun sebelumnya pun kami luangkan waktu untuk mampir ke warung itu. Menu yang disediakan adalah es kelapa muda atau biasanya disebut es degan dan soto ayam. Warung ini sangat laris karena air degannya itu dicampur sama susu putih kental, jadinya rasanya enak banget harganya pun murah cuman empat ribu per gelas.
Sesampainya di rumah nenek saya, saya dan keluarga saya langsung meminta maaf sama kakek saya, kemudian keluarga yang lain. Dulu waktu masih ada nenek saya, saya betah banget tinggal di sana karena pasti saya dan kakak saya selalu dipijeti sama nenek saya selain itu nenek saya orangnya sangat penyayang dan humoris. Namun, sekarang nenek saya sudah tidak ada beliau meninggal sekitar tiga tahun yang lalu. Kami semua merasa kehilangan tapi itu sudah kehendak Allah jadi kami hanya bisa mendoakan beliau. Kalo ke tulungagung pasti saya dan kakak saya meminta kepada bapak saya untuk bersilaturrahmi ke Mbah Punjul. Kenapa disebut Mbah Punjul? Karena tinggalnya di Punjul, sedangkan Punjul adalah nama sebuah desa di Tulungaung. Tahun ini ternyata permintaan saya dan kakak saya dikabulkan sama bapak saya karena sudah dua kali lebaran kami tidak ke sana. Saya dan kakak saya senang ke sana karena di belakang rumah bude saya yang tinggal di sana ada aliran sungai yang airnya bening, ada batuan-batuan alamnya juga, dan pemandangan sawah . . . yang hemm keren abis deh pokoknya. Selain itu saya dan kakak saya kan bisa foto-foto di situ dengan background yang alam banget. Kami menginap selama dua hari saja, karena kakak saya harus kembali ke Malang.

RamadHan


Alhamdulillah bulan Ramadhan telah kita lewati. Di akhir bulan ramadhan tahun ini banyak sekali perubahan yang saya rasakan. Perubahan setelah saya masuk sekolah baru dan mempunyai teman-teman baru. Selain itu saya juga harus beradaptasi dengan lingkungan yang baru juga. Sedih sekali harus berpisah sama teman-teman SMP yang udah deket, tapi mau bagaimana lagi waktu yang harus memisahkan kita
Di bulan ramadhan yang paling saya sukai adalah saat sahur bersama, buka bersama, dan terawih di masjid bareng sama tetangga dan teman-teman. Saat sahur, saya pasti di bangunkan sama ibu saya tercinta kalo tidak gitu saya tidak akan bangun. Waktu itu ibu saya sedang penataran di Surabaya selama satu hari, waktu sahur tidak ada yang bangunkan jadinya saya dan bapak saya tidak sahur. Bangun-bangun udah adzan subuh, jadi telat deh. Untung penatarannya cuman satu hari aja coba sampe satu minggu bisa-bisa tidak puasa. Sebelum buka puasa pasti semua makanan sudah disiapkan di meja tinggal makan aja saat adzan magrib berkumandang. Saking banyaknya sampe-sampe bingung buat makannya. Kalo masalah terawih di lingkungan rumahku pada hari pertama terawih pasti jamaahnya banyak banget sampe penuh , tapi nanti sepuluh hari kemudian pasti mulai berkurang sedikit demi sedikit apalagi kalo hari terakhir terawih tinggal beberapa aja yang ikut terawih. Mungkin karena lingkungan perumahan kali ya jadi banyak yang sudah mudik ke kampung halaman masing-masing.
Di akhir penghujung bulan ramadhan ada lomba takbir keliling di desa saya. Setiap akhir tahun pasti diadakan untuk menyambut hari Raya Idul Fitri. Peserta yang mengikuti lomba tersebut bukan hanya dari masyarakat setempat tapi juga dari luar desa contohnya Kendal. Banyak yang berminat untuk mengikuti lomba tersebut karena dalam lomba tersebut juara pertama mendapatkan uang sebesar tiga ratus ribu sedangkan yang tidak mendapatkan juarapun juga mendapatkan uang transport. Tapi, sayang yang bisa ikut lomba takbiran cuman cowok-cowok aja. Penonton yang datang untuk melihat ataupun untuk menyemangati tim kesayangan mereka sangat banyak sekali. Ada juga beberapa penjual yang menjajakan makanannya. Mulai dari penjual goreng-gorengan sampe penjual minuman. Jadi, momen tersebut bisa mendatangkan untung buat para penjual.

KuLo

Ada sedikit pantun nih... Burung kenari terbang tinggi , ada yang mau ngenalin diri. Hai … hai… langsung aja yach!!! Namaku Diantika Gita Pertiwi biasanya dipanggil Tika. Aku dilahirkan sama ibuku tercinta ke dunia ini di Bojonegoro tepatnya tanggal 2 MEI 1993 dan tepat pada hari itu adalah hari Pendidikan Nasional jadi kalo ingat-ingat gampang, hehehe. Sekarang aku beserta keluarga tinggal di Perumahan Bojonegoro Permai Blok. M-1. Alhamdulillah aku dan keluargaku adalah muslim. Di keluargaku ada empat anggota keluarga, ada ayah dan ibuku, serta aku dan kakak perempuanku. Kakaku sekarang lagi kuliah di Universitas Negeri Malang (UM) jurusan biologi. Kalo aku sekarang sekolah di SMA Negeri 2 Bojonegoro baru masuk tahun ini. Ibuku adalah seorang karyawan swasta dan ayahku swasta.
Membaca, menulis, dan mendengarkan musik adalah kebiasaan yang sering aku lakukan. Buku yang aku baca biasanya novel, komik, dan buku pelajaran tentunya. Novel favoritku adalah novel karya Andrea Hirata, pasti udah tau kan? Yup!!! Betul anda mendapat nilai seratus… novel itu berjudul Laskar Pelangi. Aku suka novel ini karena novel ini memberiku motivasi untuk mengejar pendidikan yang tidak semua orang bisa mendapatkan pendidikan di zaman sekarang ini. Aku suka menulis puisi, aku nulis puisi berdasarkan perasaan hatiku, pengalamanku dan pengalaman orang lain yang aku anggap nyentuh perasaan. Aku paling tidak bisa belajar tanpa mendengarkan musik karena bagiku musik bisa membuat kita tidak jenuh jika belajar, misalnya saja kita stress mikirin PR matematikan jika kita sambil ndengerin musik kita kan bisa nyanyi-nyanyi dulu. Bicara tentang musik aku paling suka ndengerin lagu-lagunya UNGU coz aku kan Ungu Cliquers. Lagu UNGU semuanya aku suka tapi yang paling aku suka adalah Laguku, dan Tercipta Untukku. Kenapa lagu itu yang paling aku suka? Jawabannya karna lagu itu mengandung arti yang sangat dalam tentang cinta. Semoga UNGU bisa terus eksis dan dapat menciptakan lagu yang oke-oke, semoga berhasil.
Hal-hal yang aku suka dan aku benci ada banyak banget. Yang aku suka sih umumnya disukai sama orang-orang, aku paling suka dimanja, dipuji, diperhatikan, dan membuat orang lain tersenyum dan bahagia. Kalo yang aku benci aku paling tidak suka dibohongi, dikhianati, menunggu, dimanfaatin, dan nyetrika baju seragam yang bawahan soalnya lama banget sih!!!. Selain itu aku suka banget nonton film, semua film baik horror meskipun aku orangnya penakut. Dulu aku tidak suka nonton film luar coz menurutku film luar tuh ngebosenin. Tapi salah satu sahabat aku suka nonton film luar, aku jadi tertarik untuk melihat film-film luar di bioskop trans tv maupun dari kaset CD, tapi kalo hari libur. Ternyata tidak semua film luar tuh ngebosenin ada juga yang keren-keren, misalnya Titanic, Lord Of The Ring, Harry Potter, dan sebagainya. Sampe sini dulu ya ceritanya, karna pembukanya ada pantun maka penutupnya juga pantun dong! Ke Bojonegoro beli ledre, bye…bye…